[REVIEW] WRATH OF THE TITANS 3D (2012)

EXPRESSI-O-METER:
Starring: Sam Worthington, Liam Neeson, and Rosamund Pike
Director: Jonathan Liebesman | Genre: Action, Adventure, Fantasy
Release date: 30 Maret 2012 | Durasi: 99 Menit | MPAA Rating: PG-13Ingin tahu maksud dari kode diatas? Klik sekarang!
Production Budget: $150 Juta
US: $83,640,426 | Non US: $218,300,000 | Worldwide: $301,940,426

Yap, masih dengan review bebas spoiler dari saya, kali ini melanjutkan kesuksesan Clash of the Titans, kisah tentang mitologi Yunani kembali hadir dalam format 3D yang sudah terencana dari awal. Bagi yang menyukai film seperti Immortals, Thor, Troy, 300, dll. pasti suka juga dengan film yang dibintangi oleh anak seorang dewa Zeus, yaitu Perseus. Dengan budget yang sedikit lebih besar dibanding film pertama-nya, film ini menjanjikan petualangan visual yang dahsyat dan aksi dari para dewa-dewa Yunani. Baiklah, hit the jump for the details!.

► TRAILER YANG DITAMPILKAN ◄

Lockout
The Hobbit: An Unexpected Journey
The Expandables 2

"Absolutely Blazzing Movie!!!!!!"
- MRPBlog

Setelah hampir satu dekade sejak pertarungan-nya dengan The Kraken, Perseus (Sam Worthington), seorang Demi-God (Setengah dewa setengah manusia) hidup layak-nya orang biasa sebagai nelayan dengan seorang anak-nya dengan damai dan sejahtera. Sampai suatu ketika muncul sebuah konflik antara para dewa dan Titans yang dipimpin oleh Kronos, ayah dari Zeus. Wow. Bayangkan jika Zeus saja sudah kuat apalagi ayah-nya. Haha. Persesus pun harus turun tangan sekali lagi untuk menyelamatkan Yunani dari kehancuran. Dewa yang muncul dikisah kali ini adalah Zeus, Poseidon, dan Ares (Dewa Perang). Sedangkan Titans yang muncul adalah Kronos, Chimera, Minotaur, Makhai dan Cyclop (bukan, bukan Cyclop yang di X-Men). Hehe... Tentu saja itu belum semua, silahkan tonton sendiri dan lihat para dewa yang bertarung berdampingan, yang pastinya akan membuat anda girang. :D

Apakah yang harus saya katakan terhadap film sedahsyat ini? Saya benar-benar menikmati-nya dari awal sampai akhir. Melihat sebuah kisah Mitologi Yunani dengan para dewa dan raksasa didalam-nya, luapan aksi dan CGI, sudah cukup untuk membuat saya tersenyum lebar. Sesuai dengan selera saya dibagian atas Blog ini, adegan aksi tingkat tinggi dan special effects CGI..

Objectively, film ini memang sudah mendekati genre-nya. Benar-benar menyuguhkan aksi yang lebih dari cukup, petualangan yang menarik untuk diikuti dengan unsur-unsur fantasy didalamnya semua sudah dituangkan disini. Itu berarti film ini sudah bagus. Begitupun dengan Sound Effects-nya, benar-benar dahsyat dan fitur surround sound dimanfaatkan dengan baik. Termasuk di score-nya. Sangat cocok dengan adegan-adegan difilm. Sangat recommended bagi anda pecinta film aksi dengan para dewa didalamnya.

Jika ada yang mengatakan "JANGAN NONTON FILM 3D YANG TIDAK DIREKAM DENGAN KAMERA 3D!" itu terdengar sangat "biased". Film ini tidak shot in 3D namun para sineas-nya benar-benar sudah merencanakan konten-konten 3D didalam-nya sejak pra-produksi film ini. Yah, tingkat kedalamannya sangat baik dan konten pop-out nya pun cukup banyak. Dan, ada satu konten pop-out yang tidak biasanya kita lihat di film lain. Silahkan lihat sendiri dibioskop. Sangat keren. Ingin menonton film 3D yang keren? Wrath of the Titans jawabannya. Ok, apapun yang terjadi ini semua hanyalah pendapat saya, karena mata dan selera orang berbeda-beda. Hanya satu cara untuk membuktikan apakah 3D fitur-nya bagus atau tidak, yaitu menonton-nya sendiri dibioskop. Saat ini sudah tidak berpengaruh apakah direkam dengan 3D atau tidak. Tergantung dari proses dan adegan-adegan yang ada di film itu sendiri.

Story: Greg Berlanti, David Johnson, and Dan Mazeau.
Screenplay: Dan Mazeau and David Johnson.
Yap, jika ada yang salah atau tidak beres dalam cerita atau dialog-nya, tentu saja orang-orang diataslah yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Dengan plot cerita yang dibangun oleh 3 penulis dan diadaptasi ke naskah oleh 2 orang maka film ini benar-benar menyajikan cerita yang menarik. Sesuai dengan genre-nya, kisah petualangan yang disajikan dan porsi adegan aksi yang sudah cukup walaupun tidak sangat banyak namun tidak sedikit juga. Mereka benar-benar meramu cerita dengan seimbang antara action dan adventure-fantasy nya. Tidak banyak twist memang, namun pemberian karakter yang mereka tunjukkan pada tiap dewa sudah cukup dekat dengan kisah mitologi-nya.

Director: Jonathan Liebesman (Battle Los Angeles, Darkness Falls)
Orang dibalik Battle Los Angeles, maka sudah pasti visual yang ditampilkan disini bagus dan dahsyat. Ada yang ingin menyangkal hal itu? "Hey, dia sutradara yang buruk! Cerita-nya selalu jelek dan membosankan!" Maaf, tapi dia adalah seorang sutradara dan disini dia hanya menyutradarai sehingga tidak bertanggung jawab atas cerita yang jelek atau apapun itu yang berhubungan dengan pekerjaan penulis. Maka, apa yang dilakukan oleh Liebesman disini sudah sangat baik. Casting, visual, angle dan tone yang menghiasi film sudah sangat dekat dengan cerita yang coba diberikan oleh si penulis. Dia tahu benar cara mengadaptasi sebuah naskah mitologi dan aksi para dewa disitu. Visual Effects-nya sangat dahsyat. Tidak ada yang terlihat cartoonish atau "kasar" disini. Terutama dibagian 3D-nya, dia sangat tahu cara memanfaatkan fitur 3D ini. Apa yang dia coba ambil saat shooting sudah dia rencanakan agar cocok saat proses konversi 3D-nya nanti. Yap, sisi directorial disini sangat baik. Apa yang dilakukan oleh Louis Letterier di film pertama sudah keren, namun yang dilakukan oleh Liebesman sangat mengagumkan.

MARVEL-O-METER: