Mar 15, 2012

[REVIEW] JOHN CARTER (2012)

EXPRESSI-O-METER:
Starring: Taylor Kitsch, Lynn Collins, and Dominic West
Director: Andrew Stanton | Genre: Adventure, Sci-Fi
Release date: 9 March 2012 (US) | Durasi: 132 Menit | MPAA Rating: PG-13Ingin tahu maksud dari kode diatas? Klik sekarang!
Production Budget: $250 Juta
US: $72,100,000 | Non US: $200,600,000 | Worldwide: $272,700,000

Saat melihat tanggal rilis yang sedikit tertunda di Indonesia, saya sebetul-nya sedikit kecewa. Namun akhir-nya saya dapat menikmati John Carter walaupun bukan dengan format 3D, dikarenakan perubahan jadwal tiba-tiba disebuah cabang bioskop malahan saya akhir-nya harus menonton John Carter dengan format reguler. Benar-benar minta ampun dech, serasa kembali ke jaman dahulu kala. Okay, bagi kalian penggemar novel mungkin cukup tahu dengan John Carter of Mars, karangan Edgar Rice Burroughs, yang akhir-nya juga sempat dibuatkan serial komik-nya, John Carter: Warlord of Mars pada saat itu. Yach, saya tahu mungkin ada beberapa dari kita yang agak terkecoh dengan nama John Carpenter, hehe tapi itu sama sekali berbeda ya, John Carpenter itu adalah nama seorang sutradara AS sedangkan John Carter adalah nama tokoh khayalan (???) Hehe... Baiklah, hit the jump for the details!.


"Rise Of A New Adventure!"
- MRPBlog


Berkisah tentang seorang veteran perang AS pada zaman dahulu, sebelum ada tekhnologi mutakhir di bumi ini yang bernama John Carter (Taylor Kitsch) yang terdampar di planet Mars, yang disebut Barsoom oleh penduduk lokal-nya. Wow. Disanapun dia seperti orang asing yang tidak tahu arah tujuan dan tiba-tiba saja dia harus melihat kenyataan yang sampai pada saat itu belum diketahui penghuni bumi, bahwa ternyata planet Mars itu tidak jauh berbeda dengan bumi. Ada kehidupan, atmosfer dll. Namun seperti biasa akan ada kisah romansa dengan penduduk lokal yang diperankan oleh Lynn Collins sebagai Dejah Thoris. Yah, John Carter ini adalah film adventureClick to Read Journey 2 The Mysterious Island 3D Review sci-fi tentang seorang yang bertualang dan dipenuhi konten Science didalam-nya. Ini bukan film action. Kita bisa melihat Avatar sebagai percontohan-nya, walaupun kisah inilah yang menginspirasi film-film seperti yang kita ketahui sebelum-nya. :)






MARVEL-O-METER:










2 comments:

Kencana said...

Nice review.

Banyak hal2 janggal di film ini.
1. Nape John Carter gak pake baju astronot? darimana dia dapet oksigen?
2. Sebagai film sci-fi, berasa kurang sci-fi. Nggak ada peralatan canggih. Bahkan kendaraaan pun hewan. Bahkan senjatanya aja pedang. Sungguh keterlaluan sekali., Di Star Wars aja ada light saber!
3. Kok bisa gitu cepet jatuh cinta ama cewek yg baru ditemuinya? Helooo… dia kan mestinya trauma karena ditinggal mati istri-anaknya.

Intinya: Film ini seperti fantasy era jaman dulu dengan sentuhan supernatural. Settingnya aja di padang pasir!

FANBOY said...

Thx untuk pujiannya bro Kencana... :D

Kalo menurut saya, jawabannya:

1. Dengan adanya kehidupan di Mars dan sumber air maka jelas mendeskripsikan bahwa struktur alam Mars di film ini mirip dengan bumi sehingga John Carter tidak perlu baju astronot. Unsur air dan atmosfer itu yg sampai sekarang masih dicari2 oleh ilmuwan NASA di Mars dan bulan.

2. Seingat saya banyak alat2 masa depan disepanjang film, misal-nya pesawat2 yg beterbangan dan struktur kota dari mesin diatas permukaan tanah. Lagipula, unsur Science-nya kuat di sisi astronomi, dan teori gravitasi disini.

3. Kalo soal romansa, maklum kalau sepele karena ini bukan film drama romantis.

Kalau seperti fantasy jaman dulu, mungkin saja karena buku karangan Edgar Burroughs memang sudah dari sejak sebelum RI merdeka. Namun kalau soal setting padang pasir, itu tergantung dari dunia Mars-nya si penulis novel... Ini kan adaptasi, bukan "original screenplay"...

Bagaimana? :D